MODUL 1.1 CALON GURU PENGGERAK

             KONEKSI ANTAR MATERI – KESIMPULAN DAN REFLEKSI 

                                                 MODUL  1.1

LILIKAYANI TOATUBUN, S.Pd

(CGP ANGKATAN 8 KOTA TUAL)

FILOSOFI PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA

A. Kesimpulan Koneksi Antar Materi

Modul 1.1, mempelajari tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan, diantaranya:

1. Refleksi Pendidikan di Zaman Kolonial pada Tahun 1854 beberapa bupati menginisiasi pendirian sekolah kabupaten yang bertujuan hanya untuk mendidik calon pegawai. Pada tahun yang sama berdiri Sekolah Bumi Putra yang hanya terdiri dari 3 kelas yaitu: membaca, menulis dan berhitung seperlunya bagi pada orang-orang yang bekerja untuk mendukung usaha dagang mereka. Pada Tahun 1908 tepatnya 20 Mei 1908 muncullah Organisasi Boedi Oetomo. Dan Pada Tahun 1922 lahirlah Taman Siswa di Yogyakarta yang merupakan awal pencetusnya kemerdekaan dan kebebasan berbangsa dalam dunia pendidikan, dimana anak-anak dari semua kalangan baik ningrat maupun rakyat biasa dapat bersekolah di sini. Dengan semboyan Ing Ngarso Sung TulodoIng Madya Mangun KarsoTut Wuri Handayani oleh Ki Hajar Dewantara. Yang memiliki arti: di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, dan di belakang memberi semangat. Kepada para guru/ pamong.

2. Asas Pendidikan Menurut KHD, “Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha dan persiapan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas – luasnya”. Dengan demikian dalam pendidikan tidak lepas dari pengajaran terhadap orang lain dan juga menjadi manusia yang mandiri yang cakap mengatur hidupnya tanpa terperintah oleh orang lain serta tangguh dalam menghadapi tantangan dunia dengan tetap menjunjung tinggi hidup berbudaya. Esensinya, sistem pendidikan yang diperjuangkan olah KHD ini berasaskan kodrat, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan.

3. Pendidikan yang “menuntun” dalam proses “menuntun” anak dalam arti anak diberi membimbing dan mengarahkan agar anak tetap berada pada jalurnya. Dalam hal ini diharapkan seorang pendidik dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar sesuai dengan kodratnya. Sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

4. Kodrat Alam dan kodrat Zaman menurut KHD. Menjadi pengingat kembali kepada para pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Dimana anak yang lahir telah memiliki bakatnya tersendiri, bagaimana peran pendidik memberikan wadah dan mengasahnya. Sesuai pula dengan konteks lokal sosial dan budaya tempat anak berasal. Kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki keterampilan Abad 21 atau dengan kata lain sebutan generasi  Z dapat mampu tumbuh dengan baik tentunya tidak terlepas dari kebuadayaannya.

5. Budi Pekerti Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta , rasa , karsa dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika membuat sebuah keputusan yang bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain.

 

B. Refleksi

1. Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1?

Awalnya saya menganggap murid adalah generasi yang perlu dibimbing dan dibekali baik secara ilmu dan karakter melalui guru dan lingkungan pendidikan. Namun setelah saya mendapatkan pembelajaran di modul 1.1 ini, saya dapat menyimpulkan bahwa setiap anak sudah memiliki bakatnya tersendiri bagaiman kita selaku pendidik memberikan kebebasan anak belajar sesuai kodratnya dengan menghamba pada murid, menciptakan pembelajaran yang asik sesuai minat anak sambil dibimbing dan diarahkan.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari modul ini, hal yang berubah dari pola pemikiran mengajar saya adalah membebaskan anak belajar sesuai minatnya. Lebih banyak memberi kesempatan anak berproses hingga muncul bakatnya. Dan lebih banyak memberikan refleksi setelah pembelajaran agar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus membangun komunikasi yang baik dengan anak.  

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ajarkan diharapkan dengan bertanya atau diskusi di H-1 sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu tentang model pembelajaran apa yang mereka inginkan? Lebih banyak mendengarkan masukan dari anak-anak dan menciptakan pembelajaran yang terarah. Tentunya disesuaikan dan terarah juga. Memberikan lebih banyak lagi kesempatan mereka mengeksplor pengetahuan mereka.

 

Komentar